Yamaha Berharap Rossi dan Petronas Segera Capai Kesepakatan

Managing Director Yamaha Moto Racing, Lin Jarvis mewakili pabrikan Garpu Tala mengungkapkan harapannya agar Valentino Rossi dan Tim Petronas SRT bisa segera mencapai kesepakatan. Dia ingin Rossi jadi tandem Morbidelli di tim tersebut musim depan.

Sebagai informasi, pebalap berjuluk The Doctor tersebut memang telah dipastikan tak lagi jadi bagian dari Team Monster Energy Yamaha musim depan. Posisinya sudah diambil alih oleh rider yang lebih muda, Fabio Quartararo.

Fakta tersebut membuat masa depan Rossi jadi teka-teki. Apakah dia akan pensiun di usia 42 tahun atau lanjut balapan. Yang jelas sejauh ini belum ada keputusan yang diambil oleh rider asal Italia.

Jika pada akhirnya ingin tetap balapan di atas Sirkuit, Yamaha mengaku siap memberikan tunggangan kepada sosok berusia 41 tahun tersebut musim depan. Hanya saja tidak bersama team monser Energy Yamaha lagi, melainkan bersama Tim Petronas Yamaha SRT.

Jarvis lantas berharap agar Rossi segera memutuskan, agar pihak Yamaha juga bisa membantu mencarikan solusi terbaik sebelum seri pertama musim ini digulirkan.

“Vale harus ambil keputusan apa ia ingin tetap balapan. Setelahnya, kami akan cari jalan untuk melakukannya. Ini harus terwujud sebelum ia mulai kembali balapan,” ujar Jarvis seperti yang dikutip Corsedimoto.

Yang menarik, Valentino Rossi dan Tim Petronas SRT sejauh ini belum memulai pembicaraan apapun terkait dengan potensi kerja sama musim depan. Karenanya, Jarvis menginginkan kedua pihak untuk segera mencapai kesepakatan.

“Ini adalah topik yang sedang kami bicarakan di dalam Yamaha, dan saya berharap mencapai kesepakatan dengannya dalam waktu dekat. Kami telah memasuki fase di mana kami harus melihat masa depan,” ungkap Jarvis.

Sebagai informasi, Tim Petronas Yamaha SRT sendiri memiliki standar mereka. Tim tersebut selalu dipenuhi rider muda berbakat. Sedangkan Rossi sendiri sudah berusia 41 tahun dan mendekati masa pensiun.

“Pilihan pebalap mereka harus melalui persetujuan dari Yamaha. Tapi merekalah yang punya tim, mereka pula yang punya uang, jadi mereka harus satu suara dalam mengambil arah,” pungkas pria asal Inggris ini.

Penulis: | 29 April 2020 | Berita