Tersingkir Dari Piala FA, Begini Keluh Kesah Solskjaer
Secara mengejutkan, Manchester United takluk dari Leicester City dalam duel perempat final Piala FA Musim ini, dimana tentu saja kekalahan tersebut membuat pelatih Ole Gunnar Solskjaer merasa kecewa, lantas apa katanya?
Senin (22/03) dinihari WIB tadi, Manchester United bertandang ke King Power Stadium untuk menghadapi tuan rumah Leicester City dalam duel bertajuk babak perempat final Liga Europa.
The Foxes yang bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu mencetak gol lewat aksi Kelechi Iheanacho.
Manchester United memang sempat membalas dengan gol yang dicetak Mason Greenwood, tapi sayang Youri Tielmans dan Iheanacho sukses mencetak dua gol kemenangan bagi pasukan Brendan Rodgers.
Skor 3-1 pun membuat Manchester United harus tersingkir dari ajang Piala FA, dimana mereka pun kehilangan satu trofi di musim 2020/21 ini.
Berbicara selepas pertandingan, manajer Ole Gunnar Solskjaer pun tak ragu mengeluhkan performa para pemainnya yang tampil buruk di King Power Stadium.
Tapi yang menarik disini adalah pengakuan Solskjaer, dimana dia menyebut duel melawan AC Milan di ajang Liga Europa beberapa hari sebelumnya membuat para pemain MU kehilangan banyak energi.
“Kami tidak memiliki percikan malam ini – tetapi itu bisa dimengerti. Tim ini luar biasa dalam tiga atau empat bulan terakhir. Kami bermain setiap tiga hari dan dalam performa yang bagus. Kami dikejar oleh semua pertandingan dan perjalanan,”
“Kamis malam di Milan adalah malam yang akbar dan membuat fisik kami sangat terkuras. Kami tidak memiliki tenaga ekstra, otoritas, dan kepercayaan diri hari ini,” ujar Solskjaer kepada BBC Sport.
Lebih lanjut, Pria asal Norwegia tersebut kembali menekankan bahwa kekalahan ini tak terlepas dari fakta bahwa banyak pemain andalannya yang terkuras tenaganya dikarenakan jadwal padat.
“Kami memiliki terlalu banyak pemain yang telah memainkan terlalu banyak pertandingan dan terlalu banyak yang jarang bermain, Anthony Martial, Donny van de Beek, Paul Pogba dan lainnya mencoba untuk masuk tetapi mereka tidak sering bermain.”
“Kami tidak cukup kuat untuk melawan tim yang tangguh.” tandasnya.