Ternyata Ini Alasan Luis Figo Khianati Barcelona

Tak ada yang menyangkal fakta bahwa Luis Figo adalah salah satu legenda besar sepakbola, dia dicintai para fans Real Madrid. Namun, Figo adalah sosok pengkhianat besar bagi para fans Barcelona, sosoknya akan selalu dikenang dengan predikat tersebut.

Sebagai informasi, Luis Figo sejatinya pernah jadi andalan utama barcelona, pemain yang dipuja-puja para suporter raksasa Catalan tersebut. Dia bergabung pada musim panas tahun 1995, bermain selama lima tahun dengan kostum Barca.

Sebelum hengkang di tahun 2000, Luis Figo mencatatkan 174 penampilan dan mencetak 30 gol diantaranya. Di tahun-tahun terakhirnya bersama Raksasa Catalan, Figo juga sempat dipercaya menjadi kapten tim utama.

Namun, para fans Barcelona begitu kecewa bahkan marah besar saat melihat sang Kapten justru hengkang ke klub rival, Real Madrid di tahun 2000 silam.

Sejak saat itu, Figo dijuluki sebagai Pengkhianat besar. Bahkan pernah ada insiden lemparan kepala babi untuk Figo ketika sang pemain bertandang ke Camp Nou sebagai pemain Real Madrid. Hingga kini para fans Barca masih menjulukinya sebagai pengkhianat.

Begitu juga dengan pihak Barcelona yang merasa kecewa dengan pengkhianata sang pemain. Nama Figo sampai dicoret dari daftar mantan pemain klub, atau dianggap tidak pernah membela Barcelona.

Setelah dua dekade berlalu, Figo akhirnya bicara soal alasannya hengkang ke Real Madrid. Dia mengaku merasa nyaman di Barcelona, tapi kontribusinya tak pernah dianggap oleh klub.

“Itu adalah keputusan penting yang sulit.”

“Saya meninggalkan kota yang telah memberikan banyak hal dan di mana saya merasa bahagia. Namun, ketika Anda merasa tidak diakui untuk segala hal yang sudah Anda lakukan dan Anda mendapatkan tawaran dari klub lain, tentu Anda akan memikirkannya.” ujar Figo dikutip dari Marca.

Bersama dengan klub barunya, Figo menjadi rekan satu tim sejumlah legenda besar seperti Zidane, Ronaldo, Raul, dan sebagainya. Diantara mereka, Raul Gonzales adalah pemain terbaik yang pernah menjadi rekan legenda Portugal ini.

“Raul adalah pemenang. Karena kekuatan mentalnya dia bisa meraih begitu banyak hal sepanjang kariernya. Dia selalu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara bergerak di lapangan,” tutupnya.

Penulis: | 4 Mei 2020 | Berita