Tara Basro Ceritakan Pengalaman Pahitnya Jadi Korban Bully
Artis Cantik Tara Basro belakangan menjadi pusat perhatian karena menggalang kampanye anti-bully dan body shaming lewat foto-fotonya di Sosial media.
Bahkan, saat menghadiri acara festival film Indonesia atau FFI, Istri dari Daniel Adnan ini mengenakan pakaian terbuka yang benar-benar memperlihatkan selulit dan lemak berlebih pada tubuhnya.
Sosok yang sudah membintangi banyak film layar lebar ini benar-benar tidak perduli dengan perkataan orang-orang mengenai tubuhnya. Dia bahkan mengajak para followersnya untuk percaya diri dengan tubuh mereka masing-masing.
Nah, rupanya sikap ini dilakukan wanita berusia 30 tahun tersebut lantaran kejadian trauma di masa lalu dimana dia pernah menjadi korban Bully. Hal ini dibenarkan Tara Basro saat menjawab sesi tanya-jawab di Sosual Media Instagram.
“Pernah banget (di-bully),” jawab Tara Basro dalam sesi tanya jawab itu.
Diceritakan Tara Basro bahwa saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar dulu, dia bahkan dibully tidak hanya oleh teman-teman seangkatannya, tapi juga oleh kakak-kakak kelas.
“Pas aku SD kelas 5, aku di-bully dan dimusuhin sama dua angkatan, sama anak kelas 5 dan kelas 6,” akunya.
Bully pun berlanjut kembali saat dia sudah menduduki bangku sekolah menengah pertama (SMP). Bahkan, alasan dari Bully tersebut saat itu benar-benar sepele.
“Terus, sudah gitu pas SMP di-bully sama kakak kelas gara-gara pakai bandana. Itu nggak penting,” ungkap Tara Basro.
Tentu saja, kejadian tersebut membuat Tara Basro yang masih labil dari segi mental, sampai enggan bersekolah karena takut dibully lagi.
“Jadi, kalau ingat zaman dulu, kalau sekolah, tuh, suka deg-degan sendiri,”
“Ada beberapa waktu tiap pulang sekolah nangis-nangis, bilang ke nyokap, ‘Nggak mau sekolah lagi, nggak mau sekolah lagi,’ gara-gara teman-teman di sekolah, tuh pada jahat-jahat banget gitu,” kenangnya.
Karena alasan tersebutlah juga kini dia mengajak para followersnya untuk tetap percaya pada penampilan diri sendiri dan meninggalkan lingkungan Bullying seperti itu.
“Teman-teman yang cara pikirnya masih seperti itu tinggalin. Kamu harus cari lingkungan yang bisa bantu kamu ningkatin rasa percaya diri, tumbuh kembang.” Tandasnya.