Soal Kritikan Toni Kroos, Begini Balasan Monohok Aubameyang

Pemain Real Madrid, Toni Kroos sempat mengkritik kepada Pierre-Emerick Aubameyang mengenai selebrasi topeng yang diperagakan striker Arsenal itu. Tak butuh waktu lama, pemain asal Gabon langsung memberikan balasan yang monohok.

Selebrasi adalah cara para pemain sepakbola merayakan gol yang mereka cetak ke gawang lawan. Setiap pemain punya gaya selebrasi yang khas, tak terkecuali Aubameyang.

Sejak masih berseragam Saint-Etienne, kemudian Dortmund dan sekarang Arsenal, pemain asal Gabon ini sering berselebrasi dengan mengenakan topeng karakter fiksi seperti superhero dan sebagainya.

Terakhir pada saat membela Arsenal di ajang Liga Europa musim kemarin. Saat itu, mantan pemain AC Milan ini berselebrasi dengan menggunakan topeng superhero Black Panther.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cara selebrasi seperti itu, bahkan ada beberapa pemain lain termasuk Raul Jimenez yang memperagakan selebrasi serupa.

Banyak yang bahkan merasa senang ketika melihat Aubameyang melakukan selebrasi tersebut, tapi tidak demikian dengan gelandang Jerman, Toni Kroos.

Pemain Real Madrid ini beranggapan bahwa selebrasi menggunakan topeng yang kerap diperagakan Aubameyang adalah tindakan bodoh.

Namun tak butuh waktu lama bagi Aubameyang menjawab kritikan dari Kroos. Lewat sosial media miliknya, mantan pemain Dortmund ini lantas menegaskan bahwa selebrasi itu semata dia lakukan demi anaknya.

“Ngomong-ngomong, apakah si @ToniKroos ini punya anak? Sekadar mengingatkan kalau saya melakukan ini demi anak saya beberapa kali dan akan mengulanginya lagi,”

“Saya harap anda memiliki anak suatu hari nanti dan membuat mereka senang seperti murid sekolah ini. Dan jangan lupa #maskon #staysafe,” tulis Aubameyang di media sosial Twitter.

Pada postingannya di Twitter tersebut, Aubameyang mengunggah sebuah gambar. Pada gambar itu tampak seperti lukisan dirinya ketika berselebrasi yang dibuat oleh anak-anak, dengan penjelasan berikut:

“Kegembiraan. Murid sekolah diminta untuk memikirkan soal ‘kegembiraan’, dan apa makna dari kata tersebut untuk mereka.”

“Setiap murid dari kelas 1 hingga kelas 6 menciptakan gambar mereka sendiri berdasarkan ‘kegembiraan’. Kami harap gambar kegembiraan mereka bisa menghadirkan rasa senang dalam keseharian anda!”

Penulis: | 13 November 2020 | Berita