Serie A Italia Harusnya Ditiadakan Saja

Tingkat penyebaran Virus Corona di Italia benar-benar tidak terhentikan, bahkan semakin buruk setiap harinya. Karena alasan tersebut, eks Juventus Angelo Di Livio mendesak agar kompetisi Serie A Italia musim ini sebaiknya ditiadakan.

Sejauh berita ini diturunkan, Italia sudah menemukan lebih dari 80 Ribu kasus Positif COVID-19, dengan total lebih dari 8000 orang meninggal dunia. Artinya, Italia adalah negara setelah Cina (asal Virus Corona) dengan temuan jumlah kasus terbanyak dunia saat ini.

Angkat kematian disana juga tinggi, dengan persentase 10.19 Persen. Itu berarti, Italia benar-benar sedang terancam. Virus ini menjadi ancaman yang serius bagi warga di sana, tak heran jika pemerintah benar-benar bertindak tegas dalam usaha menekan angka penyebaran tersebut.

Wabah ini juga secara otomatis menghentikan banyak banyak aktivitas olahraga, tak terkecuali Serie A Italia sebagai kompetisi sepakbola tertinggi di sana. Untuk sementara, kompetisi dihentikan sampai bulan Mei 2020 mendatang.

Penundaan memang solusi terbaik saat ini, tapi Angelo di Livio merasa bahwa lebih baik untuk menghentikan permanen saja kampanye musim ini. Bukan hanya karena kondisi yang belum juga mereda, tapi juga karena jadwal yang secara otomatis jadi tak beraturan.

“Waktunya untuk mengakhiri semuanya dan membatalkan musim ini telah tiba. Tak ada gunanya bermain, orang-orang memikirkan segalanya kecuali kompetisi.

Tak jelas kapan bisa dilanjutkan, banyak pertandingan akan tumpang tindih dan keseluruhan sistem akan kesulitan, mengingat bahwa tahun depan akan ada Piala Eropa.

Saya rasa membatalkan liga dan memulainya lagi pada Juli atau Agustus adalah keputusan yang tepat. Itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan sepak bola Italia,” ujar Di Livio kepada Tuttosport.

Lebih lanjut, Di Livio menyanjung para tenaga medis yang kini sedang berjuang di garda terdepan untuk berperang melawan Wabah ini. Bahkan, mereka disebut layak menyandang status sebagai pahlawan.

“Wabah ini seperti petir, kami semua terkejut. Ada ketakutan dan perhatian yang besar. Dokter dan perawat sungguh luar biasa dan pahlawan hebat, mereka tak memiliki waktu untuk beristirahat,” tutur Di Livio.

Penulis: | 27 Maret 2020 | Berita