Pemain No.10 Mulai Punah, Begini Pendapat Ricardo Kaka
Pemain dengan peran no.10 di atas lapangan kini sudah mulai berubah tugas, tidak seperti dulu dengan Ricardo Kaka sebagai contoh pemain yang sangat ideal di posisi tersebut. Lantas, apa kata legenda asal Brazil mengenai fakta ini?
Memang harus diakui bahwa Ricardo Kaka adalah salah satu pemain terbaik dalam peran si no.10 di lapangan, atau tugas sebagai playmaker yang bekerja tepat di belakang striker utama.
Pada posisi tersebut, Legenda Brazil ini sudah membuktikan kesuksesannya saat membela AC Milan. Selama periode tersebut, dia memiliki Visi, Kreativitas dan kualitas operan yang luar biasa dalam menciptakan peluang.
Memang, ada beberapa pemain yang memiliki kemiripan dengan Kaka setelah eranya berakhir seperti Mesut Ozil, Coutinho, Isco, James Rodriguez dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, para pemain tersebut di era sekarang ini sudah tidak lagi memainkan peran yang sama. Dengan kata lain, peran no.10 yang sesungguhnya sudah mulai ditinggalkan, apa penyebabnya?
Kaka sendiri yang ahli dalam hal ini tidak bisa menampik fakta tersebut, padahal menurutnya pemain no. 10 memegang peran krusial dalam menciptakan peluang dan menjaga keseimbangan tim.
“Kita tidak punya lagi pemain klasik no.10. Saya telah melihat perubahan dalam pertandingan. Situasinya canggung sebab bukan berarti pemain-pemain seperti itu tidak ada, hanya posisi-posisi lain dipandang lebih penting.”
“Alih-alih, sekarang kita punya formasi 4-3-3 di mana ketiga gelandang adalah box to box,” demikian menurut Kaka kepada Sky Sports.
Kaka lantas berasumsi bahwa sebenarnya perubahan ini terjadi karena ketatnya pertahanan tim lawan. Garis pertahanan tim sekarang mulai ditingkatkan sehingga membatasi pergerakan pemain no.10, alhasil peran tersebutpun seolah mulai ditinggalkan.
“Sekarang cukup penting memasang garis pertahanan tinggi. Ketika garis pertahanan tinggi, ruang kosong jadi lebih sempit, jadi pemain no.10 tak lagi punya ruang untuk memikirkan soal permainan.”
“Sebelumnya ada sedikit ruang karena barisan bek takut si pemain bisa membuat operan mematikan. Itu sedikit membuka lapangan,” lanjut Kaka.
Dengan kata lain, Peran No.10 klasik seperti yang dicontohkan Kaka adalah salah satu ‘korban’ kemajuan era sepakbola.