Pelatih Timnas Prancis Klaim Griezmann Tak Bahagia di Barcelona
Juru taktik Tim Nasional Prancis, Didier Deschamps mengklaim bahwa salah satu pemain andalannya, Antoine Griezman tidak menikmati peran yang di mainkan bersama dengan Barcelona. Apa sebabnya?
Kualitas Antoine Griezmann sendiri tak perlu diragukan lagi, dia pernah menjadi juara dunia bersama Timnas Prancis dan menjadi pemain andalan Atletico Madrid selama kurang lebih lima musim.
Akan tetapi, sejak pindah ke Barcelona, nasib Griezmann memang tidak sedap dipandang. Dia gagal meraih gelar juara bersama Raksasa Catalan, lebih buruk lagi, dia kerap dikritik karena tak tampil sesuai harapan.
Sebenarnya, Griezmann tak sepenuhnya salah, dia hanya dimainkan pada posisi yang tidak seharusnya. Wajar saja, Barcelona lebih mengutamakan Lionel Messi pada posisi pemain sayap.
Memaksakan diri bermain sebagai winger kiri rupanya membuat Griezmann tampil mengecewakan.
Musim ini, ada sedikit harapan baru dibawah arahan manajer anyar Ronald Koeman. Pelatih asal Belanda bahkan menjamin posisi di tim utama kepada pemain Timnas Prancis itu.
Memang, pada awalnya dia terlihat jadi langganan starter, namun semakin kesini situasinya tampak sama saja dengan musim lalu. Tak heran jika Deschamps menuturkan bahwa Griezmann sejatinya tak senang dengan situasinya di Barcelona saat ini.
“Saya bicara dengan dia dan akan segera bertemu dia. Saya yakin dia tidak bahagia dengan situasi ini,”
“Saya tidak akan ikut campur urusan pemain-pemain saya di klubnya, entah Barca atau yang lain. Antoine bermain di sisi kanan di sana saat ini.” ujar Deschamps kepada Goal internasional.
Lebih lanjut, Deschamps memberikan saran kepada pelatih Ronald Koeman tentang dimana posisi terbaik untuk Antoine Griezmann, mengingat posisi sang pemain saat ini sebagai penyerang tengah.
“Memang benar bahwa Koeman berkata, dan saya bicara padanya, bahwa dia tidak paham ternyata Griezmann dahulu bermain di posisi yang lebih sentral. Namun, Antoine pun harus beradaptasi sekarang,”
“Bagi saya, dia masih lebih efektif ketika dia jadi pusat permainan, ketika dia bisa banyak menyentuh bola. Di posisi itu [penyerang sentral], dia pun bisa mundur dan membantu lini tengah.” sambung Deschamps.