Pecco Bagnaia Tak Kecewa Gagal Menang di Qatar
Rider Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia atau Pecco Bagnaia tak lantas merasa kecewa karena kegagalannya meraih kemenangan pada seri pertama MotoGP 2021 di Sirkuit Losail Qatar kemarin. Menurut dia naik podium sudah cukup.
Pecco Bagnaia start dengan Pole Position dimana dia berhasil cukup lama mempertahankan posisi terdepan sebelum akhirnya disalip oleh Maverick Vinales pada lap ke-15. Dia juga sempat disalip Johann Zarco dan Joan Mir, untung saja pada akhirnya sukses finish di posisi ke-3.
Memang, terlihat mengecewakan bagi seorang rider kehilangan posisi paling depan, namun tidak demikian bagi Pecco Bagnaia. Bukan tanpa alasan, dia melihat bagaimana melalui musim 2020 kemarin dengan hasil yang mengecewakan.
Sebagai informasi, musim lalu Bagnaia sejatinya memang sempat naik podium di San Marino dan memimpin 15 lap di Seri Emilia Romagna, ia sempat mengalami cedera retak tulang kaki akibat kecelakaan hebat di Ceko.
Singkatnya, sang rider merasa puas karena bisa memulai kampanye musim ini dengan meraih podium.
“Saya kecewa, tapi tak perlu. Jika mengingat paruh kedua musim lalu di mana saya kerap kecelakaan dan melakukan banyak kesalahan, kini saya justru senang. Mesin Ducati memang layak dapat podium.”
“Saya sudah coba segalanya, sampai ada bekas ban di baju balap saya. Saat Maverick menyalip, saya coba membuntuti, tapi dia langsung ‘kabur’,” ungkapnya.
Meski demikian, Bagnaia sadar bahwa kegagalannya mempertahankan posisi terdepan tak lain karena strategi yang salah dan bermain terlalu ngotot yang kemudian menyebabkan ban-nya mengalami aus.
“Saya memberlakukan strategi yang salah, langsung meletakkan diri di depan dan kelewat ngotot. Alhasil, pada pertengahan balap, saya kesulitan dengan ban belakang.”
“Kondisi hari ini berbeda dari uji coba. Saya pikir saya bisa mempertahankan ban sampai akhir, nyatanya malah kesulitan. Bagian kanannya benar-benar aus,” ujarnya.
Karena alasan tersebut, Bagnaia pun menyerukan para engineer untuk menganalisa data yang ada agar bisa lebih baik pada balapan berikutnya.
“Kini kami harus menganalisa semua data dan melakukan perubahan demi meningkatkan corner exit, karena saya nyaman dalam pengereman dan di tengah tikungan. Kami harus mempelajari data, semua bisa disesuaikan. Ini hanya soal setup,” pungkasnya.