Nasri Bicara Soal Timnas Prancis dan Dicoretnya Benzema

Mantan bintang Manchester City itu turut senang dengan fakta bahwa Prancis berhasil menjadi juara dunia. Akan tetapi, dalam pandangannya Les Blues masih bisa tampil lebih baik lagi, terlebih jika memanggil pemain yang lebih berkualitas seperti Karim Benzema.

Tim Nasional Prancis memang berhasil menjadi kampiun di ajang Piala Dunia 2018 lalu usai mengalahkan Kroasia di babak final. Sebelumnya, pasukan Didier Deschamps tampil terengginas dengan menyingkirkan kandidat kuat seperti Argentina, Uruguay dan Belgia.

Samir Nasri lantas turut senang dengan keberhasilan para kompatriotnya, akan tetapi dia berandai timnas ditangani Pep Guardiola, pasti akan memainkan sepakbola yang lebih indah.

“Saya senang bahwa Prancis menjuarai Piala Dunia 2018, tapi ada beberapa kekurangan. Deschamps bisa membentuk tiga tim yang bermain di level sangat bagus, dan saya punya hak untuk tidak menyukainya,”

“Dengar, saya punya banyak pemain yang bermain untuk tim nasional. Mereka layak jadi juara dunia, tapi andai Guardiola melatih Prancis, Anda akan menyaksikan betapa indahnya mereka bermain.” tutur Nasri dikutip dari Marca.

Soal pelatih Didier Deschamps, Nasri pun tak segan mengkritisi kebijakan sang juru taktik mencoret beberapa nama pemain hebat. Misalnya Karim Benzema yang tampil konsisten bersama Real Madrid dan menjadi juara Liga Champions Eropa, tapi justru tidak dipanggil.

Justru sang manajer memanggil Olivier Giroud yang tampil angin-anginan di Arsenal dan sekarang Chelsea. Lalu ada Ben Arfa, tampil cemerlang bersama Nice di tahun 2016, malah tak dipanggil untuk bermain di Euro pada tahun yang sama.

“Saya tidak paham mengapa Benzema tidak bermain di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Saya tidak paham mengapa saya tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2014.”

“Saya juga tidak paham mengapa Hatem Ben Arfa tidak dipilih untuk Euro 2016 setelah menjalani musim luar biasa bersama Nice,” tutupnya.

Sebenarnya, pencoretan Karim Benzema tak terlepas dari skandal video seks yang melibatkan namanya lima tahun silam. Tapi sosok berusia 33 tahun itu terbukti tak bersalah, walau begitu dia tetap diabaikan oleh Deschamps.

Penulis: | 22 April 2020 | Berita