Mantan Pelatih Juventus Kian Ngebet Latih MU
Keberhasilan Juventus meraih lima Scudetto beruntun dalam lima musim terakhir tak terlepas dari peranan dan tangan dingin seorang Massimilliano Allegri. Namun yang bersangkutan mundur dari jabatannya sejak musim panas kemarin, dan kini dikabarkan sangat menginginkan jabatan sebagai pelatih kepala Manchester United.
Awalnya, mantan pelatih AC Milan ini diragukan saat pertama kali ditunjuk menukangi Juventus di tahun 2014 silam. Tapi siapa sangka, dibawah arahannya Bianconneri justru tampil jauh lebih cemerlang dibanding Era Conte. Allegri berhasil mengantarkan klub meraih lima scudetto beruntun, serta sejumlah gelar domestik lainnya dan dua kali melangkah ke final liga Champions Eropa.
Sayangnya, Allegri menolak tawaran kontrak anyar dari manajemen Juventus. Setelah berpisah dengan Juventus pada Juni 2019 lalu, Massimiliano Allegri belum juga melatih klub baru sampai saat ini. Menurut kabar yang terdengar, sang manajer sebenarnya sempat mendapat tawaran dari Arsenal, tapi kesempatan itu ditolaknya.
Dikutip dari Metro, setelah menolak pinangan Arsenal, Allegri siap untuk melatih klub Inggris. Mantan pelatih AC Milan tersebut mengincar posisi yang kini diperankan Ole Gunnar Solskjaer. Ya, Massimiliano Allegri tengah membidik posisi sebagai manajer Manchester United. Bahkan diyakini, Allegri sudah mulai fasih berbahasa Inggris setelah mengikuti les bahasa selama menganggur.
Adapun, Manchester United sendiri saat ini masih ditangani Ole Gunnar Solskjaer, hanya saja dibawah arahan manajer asal Norwegia itu, performa Setan Merah masih tak konsisten. Karenanya, Tidak ada jaminan Solskjaer akan bertahan lama di kursi pelatih United. Sedangkan, Massimiliano Allegri akan terus menunggu sampai musim panas nanti untuk mendapat tawaran melatih lagi.
Diyakini, tidak hanya Allegri yang jadi pertimbangan Manchester United, tapi juga ada nama manajer Argentina, Mauricio Pochettino. Dia baru saja mengakhiri kerja sama dengan Tottenham Hotspur dengan hasil yang tidak bisa dibilang gagal. Bahkan, dibawah arahannya, Spurs selalu mampu bersaing di empat besar klasemen akhir Liga Inggris, bahkan musim kemarin melaju ke ajang Liga Champions.
Hanya saja, beberapa hasil minor di awal musim ini memaksa manajemen Tottenham mendepak mantan juru taktik Espanyol tersebut.