Lionel Messi Provokatif, Cristiano Ronaldo Arogan
Dibalik sosoknya yang tampak pendiam dan baik hati, menurut eks kiper Real Madrid, Jerzy Dudek, Messi adalah pemain yang provokatif. Mega bintang Argentina tersebut juga dengan para pemain Barcelona lainnya selalu berusaha memprovokasi Real Madrid.
Sebagai informasi, Jerzy Dudek memang sempat membela Real Madrid, tepatnya pada periode 2007 sampai 2011. Meski sebelumnya turut berkontribusi atas keberhasilan Liverpool menjadi juara Liga Champions Eropa di tahun 2005, Dudek hanya jadi kiper kedua di Real Madrid.
Maklum, saat itu Real Madrid masih memiliki Iker Casillas yang tak tergantikan di bawah mistar gawang. Alhasil, Dudek hanya mencatatkan 15 penampilan saja selama lima musim membela panji Los Blancos.
Kendati demikian, kiper asal Polandia ini tetap pernah merasakan panasnya rivalitas dengan Barcelona, atau yang disebut dengan istilah El Clasico. Dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan Raksasa Catalan, yang bersangkutan tahu persis watak setiap pemain mereka.
Dalam buku otobiografi yang baru-baru ini dirilis, Dudek lantas mengungkapkan siapa sosok Messi sebenarnya. Dalam pandangannya, mega bintang Argentina itu adalah sosok pemain yang suka memprovokasi pemain lawan, begitu juga dengan pemain Barca yang lain.
“Messi suka menipu dan memprovokasi, sama halnya dengan Barcelona dan Pep Guardiola. Mereka sangat siap memprovokasi Anda dan bisa melakukannya denga sempurna. Mereka sangat menyakiti Jose Mourinho [pelatih Real Madrid kala itu] dan tim secara keseluruhan,”
“Saya melihat Messi berkata kasar pada Pepe dan Sergio Ramos yang Anda tidak akan membayangkan datang dari sosok yang kelihatannya pendiam dan baik hati,” ungkap Dudek seperti dikutip Marca.
Tak hanya mengenal watak para pemain lawan, Dudek tentu juga kenal betul dengan watak rekan-rekan satu timnya. Cristiano Ronaldo dalam pandangannya adalah pemain yang arogan.
“Cristiano Ronaldo arogan, tapi di belakang layar dia orang biasa. Tergantung pada bagaimana orang mempersepsikan, kurang lebih,”
“Seperti Raul, dia egosentris, sangat kompetitif dan merupakan seorang juara. Keduanya lebih memilih tim mereka menang 2-1 lewat gol mereka ketimbang menang 5-0 lewat gol dari para pemain lain,” tandasnya.