Lewandowski Masih Ingin Terus Bermain Sampai Usia 40 Tahun

Salah seorang pemain andalan Bayern Munchen, Robert Lewandowski mengaku masih enggan gantung sepatu dalam waktu dekat ini. Pemain Polandia itu bahkan berencana untuk terus bermain sepak bola sampai dia berusia 40 tahun.

Sejak 2014 silam, Lewandowski mengambil langkah kontroversial dalam karirnya. Dia meninggalkan klub yang membesarkan namanya, Borussia Dortmund untuk bergabung dengan klub rival, Bayern Munchen.

Mungkin, keputusan tersebut membuat para fans Die Borussen sakit hati, tapi bagi sang pemain ini adalah langkah yang tepat. Sejak saat itu, ia sudah mencetak banyak gol dan membantu timnya meraih gelar Bundesliga enam kali beruntun.

Tak hanya itu, di usianya yang sekarang sudah 32 tahun, Lewy bahkan semakin tajam di depan gawang lawan. Ia berhasil mencetak 55 gol dalam 47 pertandingan di semua ajang musim kemarin.

Dengan kontribusinya tersebut, Lewandowski sukses antarkan Bayern Munchen meraih gelar Bundesliga Jerman, DFB Pokal dan Liga Champions Eropa. Dia jadi pencetak gol terbanyak di ajang Liga Champions.

Tapi, mengingat kini sang pemain sudah berusia 32 tahun publik bertanya tentang rencananya untuk pensiun. Yang bersangkutan sendiri mengaku masih akan bermain sampai delapan tahun ke depan, alias hingga usia 40 tahun.

“Mungkin delapan tahun,” kata Lewandowski kepada Kicker.

Tak hanya itu, Lewandowski juga bertekad terus jadi pemain andalan Bayern Munchen di sisa karirnya ini.

“Mengakhiri karier di Bayern merupakan sebuah opsi, sudah pasti, tapi saya masih memiliki tahun-tahun di depan. Saya tidak memikirkan tentang gantung sepatu.”

“Saya tidak merasa seperti sudah berusia 32 tahun. Saya justru merasa sekarang lebih baik daripada saat berusia 26 tahun. Saya bekerja secara spesifik dalam beberapa tahun terakhir untuk mencapai level optimal saya.” Tandasnya.

Lebih lanjut, Lewandowski tampak kesal karena dia gagal memenangkan gelar sepatu emas eropa. Menurutnya, persaingan ini tidak adil karena Bundesliga Jerman hanya terdiri dari 34 pertandingan.

“Persaingan akan lebih adil jika semua orang memainkan jumlah pertandingan yang sama. Jika kami memiliki 20 tim di liga, seperti di Italia, Spanyol, Inggris atau Prancis, itu akan lebih objektif.” tambah Lewandowski.

Penulis: | 1 September 2020 | Berita