Iwan Rheon Akui Adegan Perkosa Sophie Turner adalah Hari Terburuk
Iwan Rheon, Aktor asal Britania Raya ini belum lama mengungkapkan hari terburuk sepanjang karirnya sebagai seorang aktor. Pria berusia 35 tahun itupun menyebut adegan perkosa Sophie Turner di Film Serial Game of Thrones adalah hari terburuknya.
Sebagai informasi, Iwan Rheon memang tampil di sejumlah episode pada Serial Game of Thrones dengan peranannya sebagai Ramsay Bolton. Sosok Ramsey Bolton adalah tokoh bangsawan yang terkenal kejam, sadis serta berbuat semena-mena.
Dalam cerita tersebut, Ramsey Bolton memang menikahi Sansa Stark, tokoh wanita yang diperankan oleh Sophie Turner. Pada malam pernikahan mereka, Ramsey Bolton memaksa Theon Greyjoy menyaksikan dirinya memperkosa Sansa Stark sebagai istri barunya.
Iwan Rheon mengakui bahwa dia terlebih dulu mendalami naskah dari adegan tersebut dan dia tidak bisa memungkiri bahwa perbuatan Ramsay Bolton dalam film tersebut sangatlah mengerikan.
Saking mengerikannya, Iwan Rheon menganggap itu adalah hari terburuk dalam karirnya sebagai aktor.
“Mereka tidak membuat sensasi atau apa pun. Itu sangat, sangat sulit ditonton. Sayangnya, itu adalah hal yang mengerikan yang terjadi, dan seharusnya tidak terjadi. Itu adalah hari terburuk dalam karir saya,” katanya.
Lebih lanjut, Iwan Rheon menegaskan bahwa tidak ada satupun pemain yang benar-benar beradu akting dalam adegan tersebut, semuanya dikelola oleh software dan menggunakan plastik.
“Kami hanya berakting, itu tidak nyata. Maka sesuatu seperti itu di mana Anda berada dalam realitas situasi yang sebenarnya sangat sulit untuk dihadapi. Itu adalah hari yang mengerikan,” kisahnya.
Memerankan sosok Ramsay Bolton yang memang dikenal sebagai pria yang ambisius, kejam, serta semena-mena, tidak mudah bagi Iwan Rheon.
Bahkan, untuk bisa membawa penonton membenci sosoknya, Iwan sampai belajar dari berbagai tokoh termasuk mendiang Heath Ledger saat memerankan Joker dalam film Batman and The Dark Knight.
“Awalnya Joker dari Heath Ledger, kemudian saya memikirkan Dennis the Menace. Senang rasanya memiliki kegembiraan seperti anak kecil dalam melakukan semua hal yang mengerikan ini, dan kemudian sikap dan cara berjalan Liam Gallagher,” ungkapnya.