Isu Rasisme Kembali Terangkat, Begini Kata Paulo Dybala
Bintang Juventus, Paulo Dybala turut angkat bicara mengenai isu rasialisme yang belakangan ini jadi bahasan dunia. Berdasarkan pengalaman pribadinya, Rasisme masih jadi ancaman bagi banyak orang di Italia, tak terkecuali para pelaku sepakbola.
Isu Rasisme memang sudah ada sejak lama, tapi belakangan kembali terangkat menyusul kasus George Floyd, seorang berkulit hitam yang meninggal di tangan seorang polisi Minneapolis. Kasus tersebut memunculkan kecaman terhadap pelaku Rasisme, tak hanya di AS tapi juga di seluruh dunia.
Di Italia sendiri, Rasisme masih menjadi penyakit yang harusnya lekas diberantas. Sepakbola disana juga tak benar-benar bersih dari isu rasisme. Hal serupa juga diakui oleh Paulo Dybala, dimana menurutnya Rasisme masih merajalela dimana-mana.
Meski sulit baginya memposisikan diri sebagai korban rasisme, tapi Dybala melihat rekan-rekannya sendiri yang menjadi korban. Bukan hanya karena warna kulit mereka yang berbeda, tapi tidak jarang rasisme muncul karena negara asal orang tersebut.
“Terkadang sulit memposisikan diri Anda di posisi orang lain yang menderita perlakuan rasisme, sebab Anda tidak benar-benar jadi korban, sebab Anda tidak pernah merasakannya.
Namun, Anda tahu apa yang terjadi sebab Anda punya rekan setim yang jadi korban rasisme tidak hanya karena warna kulit mereka. Tapi juga karena asal negara mereka, yang dipandang buruk oleh orang lain,” Kata Dybala kepada CNN.
Apa yang menjadi kekecewaan Dybala adalah fakta bahwa di Italia, terutama di Serie A, para pelaku Rasisme tidak mendapatkan sanksi yang berat, sehingga tidak ada efek jera. Karenanya, pemain Argentina ini berharap agar sanksi kepada pelaku Rasis diperberat.
“Banyak stadion di Italia yang melakukan aksi rasisme pada sejumlah pemain. Hal ini pernah terjadi pada Mario Balotelli, juga pernah terjadi pada Pjanic. Dan saya kira hukuman di Italia harus lebih berat,” lanjut Dybala.
Memang, berbeda dengan di Inggris, dimana pelaku Rasisme menerima sanksi yang sangat berat, bahkan mereka dilarang datang ke stadion seumur hidup, Di Italia para pelaku rasis cenderung mendapat sanksi yang ringan.
Selain Dybala, ada banyak pihak yang mendesak agar sanksi untuk pelaku Rasisme diperberat.