Gundogan Rela Liat Liverpool Juara Jika EPL Ditiadakan

Meski terdengar tidak adil, tapi gelandang Manchester City Ilkay Gundogan tidak mempermasalahkan jika gelar juara diberikan kepada Liverpool, andai kompetisi Premier League musim ini ditiadakan.

Sekarang ini, kompetisi Liga Primer Inggris memang sedang ditunda sementara waktu menyusul pandemi Virus Corona atau COVID-19 yang sudah terpapar sampai ke Britania Raya. Rencananya, kompetisi akan bergulir lagi pada Akhir April 2020 nanti.

Sebelum penangguhan tersebut, Liga sudah mencapai pekan ke-29. Liverpool berhasil menduduki puncak klasemen sementara. Tak hanya sekedar memimpin, pasukan Jurgen klopp juga tinggal selangkah lagi mengunci trofi juara.

Tim Marseyside unggul 25 poin atas rival terdekat yang tidak lain adalah Manchester City. Dengan keunggulan tersebut, berarti Liverpool hanya butuh enam poin tambahan demi menyegel gelar juara.

Akan tetapi, trofi yang sudah di depan mata tersebut kini terancam bisa sirna jika otoritas liga memutuskan untuk membatalkan musim ini akibat wabah yang tak kunjung mereda.

Yang menjadi masalah adalah, banyak pihak tak setuju gelar diberikan kepada Liverpool jika kompetisi musim ini ditiadakan sepenuhnya. Mengingat, selain memikirkan siapa yang berhak keluar sebagai juara, artinya juga memikirkan tim yang harus terdegradasi dan yang lolos ke panggung Eropa.

Karena itu, rasanya tidak adil untuk memberikan gelar juara kepada Liverpool tanpa berpikir tentang nasib tim lain. Sebagai contoh Manchester United yang hanya terpaut tiga poin dari zona liga Champions Eropa di klasemen sementara.

Akan tetapi, gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan setuju gelar diberikan kepada Liverpool. Dia merasa tidak masalah jika trofi juara dimenangkan oleh pasukan Jurgen Klopp. Bahkan, dia justru menganggapnya sebagai keputusan yang adil.

“Saya tak masalah [jika Liverpool mendapatkan gelar juara], Anda harus adil,” ujar Gundogan kepada media Jerman, ZDF.

Awalnya, Premier League musim ini ditunda sampai awal April, namun karena kondisi semakin memburuk, Otoritas kompetisi memperpanjang penangguhan sampai akhir April. Ada wacana juga penangguhan berlangsung lebih lama.

“Jujur, saya tak bisa membayangkannya dan saya tak tahu seberapa realitis rencana tersebut,” tandas eks pemain Borussia Dortmund tersebut.

Penulis: | 30 Maret 2020 | Berita