Faktor Psikologis Kenapa Wanita Tega Jadi Pelakor
Pelakor atau Perebut Laki Orang belakangan memang seolah menjadi istilah yang ‘viral’. Pelakor sendiri adalah wanita (non keluarga) yang memiliki hubungan spesial dengan suami orang, biasanya mereka akan merusak hubungan suami-istri yang sudah lama terjalin.
Tentu saja seorang pelakor akan dipandang buruk, entah itu dari segi sosial maupun agama. Tapi ironisnya, belakangan ini banyak wanita yang malah tidak segan untuk mengakui bahwa dirinya adalah seorang pelakor.
Jika melihat motif secara mata telanjang, tentu saja orang lain akan beranggapan bahwa wanita pelakor itu cenderung ‘tamak’, tidak memiliki hati, atau mengincar harta seorang pria yang sudah mafan dan berkeluarga.
Tapi sebagaimana diungkapkan oleh seorang psikolog klinis, Stephanie Newman PhD, sebenarnya ada beberapa alasan psikologis kenapa seorang wanita tega menjadi orang ketiga dalam sebuah hubungan.
Salah satu alasannya adalah karena wanita tersebut merasa lebih tertantang ketika menjalin hubungan dengan pria yang sudah menikah atau memunculkan sensasi sendiri.
“Ada juga wanita super kompetitif yang membutuhkan kompetensi. Berhubungan dengan suami orang meningkatkan rasa percaya dirinya. Semakin ‘panas’ saingannya, semakin dia merasa lebih superior dibanding sang istri,” jelas Newman dikutip dari Pshycology Today.
Kemudian, Sri Juwita Kusumawardhani MPsi, membeberkan ada alasan lain juga yang mendasari perbuatan tersebut. Wanita Pelakor menurutnya juga bisa karena memang tidak memiliki kontrol terhadap diri sendiri dan tak mengerti norma yang ada.
“Istilahnya kayak nggak punya perasaan kan. Berarti empatinya itu nggak terlatih. Jadi dia nggak bisa menempatkan diri kalau saya atau ibu saya yang mengalami hal itu,” tutur Wita.
Memang benar bahwa wanita pelakor itu salah, tapi yang harus dicatat adalah sebuah hubungan tidak akan terjadi jika hanya salah satu pihak saja yang bereaksi. Dengan kata lain, wanita pelakor biasanya hanya ‘menggoda’, hubungan terlarang tak akan terjadi jika yang digoda tidak bereaksi.
Jadi, dengan kata lain seorang Pria atau suami juga ikut andil, karena secara sadar memutuskan untuk menjalin hubungan yang sudah jelas-jelas mereka tahu itu adalah hubungan terlarang.