Ducati Akui Menyakitkan Ditinggal Andrea Dovizioso

Pablo Ciabatti selaku Sporting Director Ducati Corse tidak bisa memungkiri bahwa perpisahan dengan Andrea Dovizioso meninggalkan rasa sakit bagi Tim balap asal Italia. Namun di satu sisi, dia menganggap ini sebagai jalan menuju langkah baru.

Sebagai informasi, Andrea Dovizioso sudah menjadi rider Ducati sejak tahun 2013 silam, namun hubungan mereka tampak sedikit merenggang sejak tahun 2019 lalu.

Bermula dari rapat teknis usai MotoGP Jerman kala itu, Dovizioso berdebat sengit dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, tak lain tentang pengembangan motor Desmosedici yang meskipun bertenaga tampak lemah saat bersaing di tikungan.

Perselisihan tersebut berujung pada pernyataan Dall’Igna yang mengatakan bahwa kecil kemungkinan bagi Ducati untuk meneruskan kerja sama dengan Dovizioso pada musim 2021.

Pada paruh pertama musim 2020, Ducati sempat mempertimbangkan kemungkinan untuk pertahankan Dovizioso agar jadi tandem Jack Miller di musim 2021, namun pada akhirnya Dovizioso tetap pada pendiriannya untuk hengkang di akhir musim 2020 kemarin.

Perpisahan ini jelas tak menyenangkan bagi kedua pihak, terutama bagi Ducati, karena bagaimanapun Andrea Dovizioso pernah membawa mereka menjadi runner up setelah bersaing ketat dengan Marc Marquez selama tiga musim.

Ciabatti pun mengakui hal tersebut, namun di satu sisi tim harus melupakan hal tersebut dan fokus pada lembaran baru yang ada di depan mata.

“Jelas menyakitkan saat harus ambil beberapa keputusan tertentu. Namun, dalam hidup, ada kalanya hubungan jadi buruk akibat ribuan alasan.”

“Jadi, lebih baik ditinggalkan saja dan membuka lembaran baru. Kami putuskan fokus pada rider muda, memulai dengan angin segar, meski konsekuensinya bisa jadi lebih buruk,” ujar Ciabatti.

Meski tanpa Dovizioso, Ducati bakal tetap mengincar gelar juara dunia, apalagi saat ini kondisi sang juara bertahan Marc Marquez masih belum fit sepenuhnya, dimana itu juga peluang bagi Ducati.

“Setiap tahun, kami turun lintasan dengan target gelar dunia. Tahun ini juga bukan perkecualian. Pada 2020, kami memang punya beberapa penyesalan karena tak bisa dengan baik memanfaatkan absennya Marc Marquez, yang selama ini jadi rival sengit kami dalam perebutan gelar. Atas ribuan alasan, tak memungkinkan,” tutupnya.

Penulis: | 19 Maret 2021 | Berita