Disebut Asal Virus Corona, Ini 5 Fakta Tentang Sup Kelelawar

Selama beberapa pekan terakhir ini, dunia dihebohkan dengan munculnya virus baru yang membahayakan, virus tersebut dikenal dengan sebutan Virus Corona. Menurut berita yang tersiar, Virus ini bermula dari daerah Wuhan, China. Asal muasalnya sejauh ini sedang diselidiki, tapi banyak yang menduga berasal dari Sup Kelelawar.

Memang, sup kelelawar adalah salah satu makanan khas negara China, bahkan sudah menjadi budaya bagi mereka. Namun sejak adanya dugaan ini, pemerintah China melarang rakyatnya untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Nah, berikut ini ada beberapa fakta menarik tentang Sup kelelawar yang jarang diketahui publik.

1. Disajikan Dengan Kelelawar Utuh

Jika anda mengira sup kelelawar adalah makanan yang terdiri dari kuah sup dengan beberapa potong daging kelelawar, maka anda salah. Sup Kelelawar disajikan dengan satu sampai beberapa ekor kelelawar dalam kondisi utuh ! Di China, kelelawar lebih dulu dibersihkan, direbus, kemudian dicabuti bulunya sebelum disajikan bersama semangkuk sup.

2. Manfaat Sup Kelelawar

Orang-orang China juga percaya bahwa Sup Kelelawar memiliki banyak manfaat, termasuk diantaranya sebagai penambah stamina dan vitalitas kaum pria. Hasil penelitian sendiri membuktikan bahwa daging Kelelawar kaya akan omega 3 dan Zat Kitotefin. Dua kandungan tersebut bisa menyembuhkan penyakit asma dan melancarkan pernafasan.

3. Sumber Tersebarnya Virus Corona

Dilansir dari Mirror UK (24/01) para ahli tersebut menemukan bahwa sup kelelawar bisa jadi menjadi alat atau tempat virus corona untuk menyebar luas hingga menjangkiti manusia. Penjelasan itu disampaikan oleh ahli setelah melihat video seorang wanita sedang asyik makan sup kelelawar. Mengetahui informasi ini, pemerintah China langsung melarang rakyatnya untuk mengkonsumsi sup kelelawar, atau olahan makanan dari daging hewan liar tersebut.

4. Budaya Rakyat China

Seperti yang kami katakan sebelumnya, Sup Kelelawar adalah salah satu makanan favorit rakyat china, bahkan sudah menjadi budaya mereka sejak lama. Mereka percaya, mengkonsumsi daging kelelawar dan hewan liar lainnya lebih sehat dibandingkan mengkonsumsi daging hewan ternak. Orang yang mengkonsumsi daging kelelawar juga menunjukkan identitas sosialnya di masyarakat.

Penulis: | 27 Januari 2020 | Berita