Dicap Gagal, Sebastian Veron Tak Menyesal Pernah Bela MU
Mantan Playmaker andalan Tim Nasional Argentina di era 90an, Juan Sebastian Veron mengaku sama sekali tidak menyesali karirnya bersama Manchester United, meski periodenya disana dicap gagal total.
Perlu diketahui, Juan Sebastian Veron merupakan salah satu mantan gelandang terbaik dunia di Era nya. Dia pernah sukses meniti karir di Italia bersama dengan Sampdoria, Parma sampai Lazio.
Kemudian pada tahun 2001, Veron memutuskan hijrah ke Inggris dan membela Manchester United. Sayang sekali pria berkepala botak itu hanya bisa bertahan selama dua tahun saja bersama pasukan arahan Sir Alex Ferguson.
Semasa dua tahun membela Setan Merah, performa Veron sungguh jauh dari kata memuaskan. Bahkan, nama sang playmaker masuk daftar salah satu perekrutan terburuk dalam sejarah Manchester United.
Sedikit informasi, sebenarnya sebelum bergabung dengan Manchester United, Veron juga mendapatkan tawaran dari raksasa Serie A, AS Roma. Tapi, saat itu dia lebih memilih bergabung dengan Setan Merah.
Meski karirnya di Manchester United dicap gagal total, sang legenda sama sekali tidak menyesali keputusannya tersebut.
“Tidak, tidak pernah (menyesal). Saya bergabung dengan United karena saya memiliki masalah paspor di Italia dan berpikir perubahan pemandangan akan baik untuk pikiran saya,” ucapnya pada FourFourTwo.
Namun tidak dipungkiri yang bersangkutan bahwa sejatinya dia sempat pesimis saat akan bergabung dengan Manchester United, bukan karena gaya bermain, tapi gaya hidup sebagai seorang Amerika Latin.
“Sejujurnya, saya memiliki pandangan pesimis tentang bermain di Inggris, karena saya membayangkan bahwa kehidupan di sana akan sangat berbeda dengan yang biasa saya alami: gaya hidup Latin. Tapi saya menemukan klub yang luar biasa,”
“Anda akan kesulitan menemukan klub yang begitu terorganisir, dengan begitu banyak orang yang bersedia membantu,” sambung Veron.
Terlepas dari itu, Veron hanya bisa mengakui bahwa karirnya di Inggris bukanlah periode terbaiknya.
“Saya mengalami begitu banyak pasang surut: di beberapa pertandingan saya bermain sangat bagus, tetapi di laga-laga lainnya main buruk. Saya tahu bahwa waktu saya di sepak bola Inggris bukanlah yang terbaik,” akunya.