Bukan Vape, Ini Cara Terbaik Hentikan Kebiasaan Merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk, memberikan banyak dampak negatif bagi tubuh kita. Sejatinya, banyak perokok yang sudah mencoba untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut, hanya saja memang cara mereka belum tepat. Pasalnya, asumsi yang beredar di masyaratkan selama ini, menggunakan Vape adalah salah satu cara berhenti merokok.
Vape atau Rokok Elektrik memang memiliki kandungan nikotin yang lebih rendah dari rokok, tapi kenyataannya sangat sedikit orang yang bisa berhenti merokok dengan Vape. Hal ini justru dikarenakan kandungan nikotin yang rendah pada vape.
Sebagai contoh, tubuh jika sudah terbiasa mendapat asupan nikotin sebenyak 10 persen dalam sehari, tentu akan berontak jika kemudian mendapat asupan Nicotin kurang dari 3 persen dalam sehari. Sehingga tak jarang, mereka yang menggunakan Vape akan kembali beralih menggunakan rokok konvensional.
Terkait dengan hal ini, dijelaskan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), bahwa faktanya Vape bukanlah alternatif atau cara untuk berhenti merokok. Bahkan, WHO selaku badan Kesehatan dunia juga menegaskan hal tersebut.
“WHO tidak merekomendasikan rokok elektrik sebagai alternatif berhenti merokok,” katanya.
WHO juga menjelaskan bahwa sejauh ini baru ada dua cara untuk berhenti merokok, antara lain Konseling dan Psikoterapi, dengan dukungan obat tertentu.
“Bisa juga datang ke puskesmas dan bisa ke rumah sakit. Disana dokter paru akan memberi pelatihan, terapi tambahan dan memberikan obat berhenti merokok yang direkomndasikan,” tuturnya.
Dalam meningkatkan tingat keberhasilannya, biasanya pasien akan melakukan keduanya baik konseling dan memberikan obat. Jika kita bercermin dari negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, ada banyak cara untuk berhenti merokok. Salah satunya dengan menggunakan Nicotin Patch. Sayang sekali, di Indonesia belum ada Nicotin Patch.
Walau demikian, bukan berarti orang-orang Indonesia tidak bisa menghentikan kebiasaan merokok mereka, karena faktanya ada banyak dokter yang punya sertifikat untuk pelatihan berhenti merokok.
“Kita sudah melatih dokter paru, sekarang ada 100 lebih dokter paru yang bisa memberikan program ini di rumah sakit,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pola Hidup sehat, menghindari minuman yang mengandung kafein juga merupakan salah satu cara untuk berhenti merokok.