Artis Cantik Ini Ogah Beli Masker Dengan Harga Tinggi
Di Indonesia, masker ini jadi barang yang langka, harganya pun kini melonjak sampai melewati batas wajar. Menanggapi hal tersebut, artis cantik Adhisty Zara mengaku enggan ikut membelinya.
Perlu diketahui, Virus Corona yang mewabah selama tiga bulan terakhir ini memang sudah sampai masuk ke Indonesia. Setidaknya ada dua orang di Depok yang diketahui positif mengidap virus tersebut.
Seiring dengan kabar itu, masyarakat lantas berbondong-bondong membeli masker sebagai tindakan pencegahan. Alhasil, permintaan yang tinggi tidak bisa diimbangi oleh produksi yang masih standar.
Tak ayal masker kini jadi barang yang langka di Indonesia. Seiring dengan kelangkaan tersebut, harga masker melonjak.
Jika biasanya per kotak masker berisi 50pcs dihargai 25 Ribu, kini harganya bisa mencapai 350ribu per kotak dengan jumlah isi yang sama. Fenomena ini lantas memancing banyak pihak untuk berkomentar, termasuk diantaranya Adhisty Zara.
Dara cantik berusia 16 tahun tersebut mengaku enggan ikut membeli masker dengan harga setinggi itu. Zara mengaku heran dengan kenaikan harga masker, entah itu kebijakan dari distributornya atau ada oknum yang sengaja menaikkan harga demi meraup keuntungan.
“Kalau aku nggak akan beli yang harga segitu. Karena menurut aku, emang uang segalanya ya? Aku bingung sih orang yang ngejual itu, belinya berapa atau mungkin harga dari sana naik. Tapi masih akan ada orang yang jual dengan harga wajar,” kata Zara saat ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Zara mengakui bahwa tidak hanya masker yang sulit dicari sejak merebaknya virus Corona, tapi juga hand sanitizer.
Eks personil JKT48 merasa kurang gercep (gerak cepat) dengan masyarakat lain dalam mendapatkan persediaan kedua barang tersebut.
“Karena aku tahu cari masker susah banget, hand sanitizer susah banget. Kayak semua orang begitu tau ada berita virus corona sampai Indonesia, semua siap-siap, siaga, berbondong-bondong. Yang kayak gitu mungkin kita nggak segercep mereka, jadi kita ketinggalan cari masker,” lanjutnya lagi.
Penggunaan masker sendiri sebenarnya tidak tepat untuk mereka yang sedang sehat, melainkan yang sedang sakit.