Alasan Werner dan Havertz Belum Maksimal Menurut Tammy Abraham
Salah seorang striker andalan Chelsea, Tammy Abraham tahu persis bagaimana potensi yang dimiliki dua rekrutan anyar The Blues, Kay Havertz dan Timo Werner. Dia pun mengungkapkan alasan kenapa keduanya belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.
Dua pemain muda Jerman itu dibeli Chelsea pada bursa transfer musim panas kemarin dengan mahar yang terbilang tinggi. Harapannya, Havertz dan Werner bisa jadi bintang baru pasukan Frank Lampard.
Tapi yang terlihat di atas lapangan justru sebaliknya, baik Timo Werner maupun Kay Havertz masih belum memperlihatkan performa maksimal. Merek masih tampak kesulitan beradaptasi dengan Premier League yang tentu lebih kompetitif dibandingkan Bundesliga Jerman.
Sedangkan di satu sisi, Chelsea tidak bisa menunggu adaptasi pemain terlalu lama, mengingat klub sedang bersaing untuk bisa menghuni papan atas klasemen sementara.
Jika dibandingkan, Timo werner tampak sedikit lebih baik dari Havertz, tapi memang secara keseluruhan keduanya belum memenuhi harapan. Tammy Abraham mengaku paham betul dengan kondisi ini, bahwa fans Chelsea masih belum puas.
Tapi sekali lagi, striker muda Inggris tersebut meminta fans untuk mengerti bahwa saat ini kedua pemain masih beradaptasi, begitu juga tim yang sedang menyesuaikan diri dengan mereka.
“Kami tidak punya banyak waktu untuk berlatih bersama dan untuk mempelajari bagaimana permainan satu sama lain, jadi saat ini kami hanya menghadapinya hari demi hari,”
“Di setiap pertandingan, kami mempelajari hal baru soal satu sama lain. Saya mulai lebih memahami mereka dan mereka mulai lebih memahami saya.” kata Abraham di Chelseafc.com.
Berbeda dengan kedua rekrutan mahal tersebut, Tammy Abraham justru tampil mentereng musim ini dengan mencetak delapan gol di semua ajang dan menjadi top skorer sementara Chelsea.
“Saya memimpikan ini saat masih kecil dan saya merasa masih seperti bermimpi sekarang. Saya telah membela klub ini sejak usia tujuh tahun jadi Anda bisa membayangkan betapa besar keinginan saya untuk mencapai level top.”
“Bahkan sekarang saya masih harus mencubit diri sendiri untuk menyadari posisi saya saat ini,” tandasnya.